NASIONAL
NASIONAL

Miris, Nasib Siswi Pemeran Video Syur dengan Guru di Gorontalo Kini Dikeluarkan dari Sekolah dan Alami Trauma Berat

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Miris, begini kabar siswi pemeran video syur dengan guru madrasah yang viral di Gorontalo.Gegernya video syur guru dan siswi yang viral di Gorontalo memberi dampak buruk kepada pemeran di dalamnya, khususnya sang gadis remaja yang dicabuli gurunya sendiri.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Sebelumnya dikabarkan bahwa hubungan antara guru dan siswi yang ada di video syur viral itu adalah karena perasaan suka sama suka.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Hubungan gelap yang terungkap melalui video syur itu pun perlahan mengungkap bahwa sang guru sengaja mempengaruhi siswinya yang yatim piatu sehingga haus kasih sayang.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pada akhirnya, siswi tersebut bersedia melakukan hubungan seksual bersama gurunya sampai kini terungkap dalam video syur yang viral.

Berita Lainnya:
KPK Periksa Cawagub Jateng Hendrar Prihadi Terkait Kasus Korupsi di Pemkot Semarang
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Setelah video syur itu viral, pihak guru sudah dinonaktifkan dari MAN 1 Gorontalo, sementara menanti hukuman dari Kementerian Agama.

Di satu sisi, rupanya kabar sang siswi kini sangat miris setelah dikeluarkan dari sekolah.

Kepala Sekolah MAN 1 Gorontalo, Rommy Bau menuturkan sudah mengeluarkan siswi yang bersangkutan dari sekolah.

Meski demikian, ia mengaku bersedia mencarikan sekolah baru bagi siswi tersebut jika masih mau melanjutkan pendidikannya.

“Kalau masih mau sekolah atau tidak, kalau masih mau saya akan bantu di tempat lain,” tutur Rommy beberapa waktu lalu.

Belakangan dikabarkan bahwa siswi tersebut dalam kondisi trauma berat karena video syur dengan gurunya itu viral.

Berita Lainnya:
Sebelum Dicopot Sebagai Kapolsek Baito, Ipda Idris Diduga Minta Uang Rp 2 Juta ke Guru Supriyani

Gadis remaja itu bahkan menutup diri dan tidak ingin bersekolah karena merasa trauma berat.

Kepala Dinas PPA Kabupaten Gorontalo, Zascamelya Uno mengungkapkan siswi kelas 12 itu sedang dalam pendampingannya.

“Jelas (korban) trauma, karena kasusnya sudah beredar,” ujar Zascamelya.

Siswi yang tengah berada dalam tekanan itu terus diawasi oleh Dinas PPA sampai kondisinya membaik.

“Kami dari PPA setelah ini akan asesmen dengan psikolog, memulihkan kembali keadaan psikologisnya,” kata dia lagi.

Pihaknya pun akan terus berupaya agar siswi tersebut bisa melanjutkan sekolah, apalagi kini ia berada di tingkat akhir. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya