NASIONAL
NASIONAL

Guntur Tepis Sejumlah Isu soal Bung Karno, Termasuk soal Emas 57 Ton di Swiss

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Putra pertama Presiden ke-1 RI Sukarno, Guntur Soekarnoputra, menepis sejumlah isu yang berkembang terkait mendiang ayahnya. Salah satunya soal Sukarno yang disebut simpan berton-ton emas di salah satu bank di Swiss. Momen ini terjadi saat sesi tanya jawab di acara bedah buku “Sangsaka Melilit Perut Megawati” di Puri Agung Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (3/11).

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

“Katanya menurut perkiraan banyak orang, Bung Karno adalah seorang pemimpin yang dompetnya cukup tebal dan banyak hartanya, mereka mengira bahwa Bung Karno mempunyai berton-ton emas yang disimpan di salah satu bank di Swiss? benar itu?” tanya moderator.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Bohong,” kata Guntur.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kabar burung yang beredar menyatakan bahwa Bung Karno punya emas seberat 57 ton yang disimpan di salah satu bank di Swiss. Namun kabar itu kini dibantah putra pertamanya.

Berita Lainnya:
Terima Kasih Prabowo
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Kemudian, Guntur juga bercerita bahwa ayahnya sering dikisahkan bergelimang harta hingga memiliki batu intan terbesar di dunia.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dalam kisah yang beredar, konon Intan itu memiliki nilai karat yang lebih besar dibandingkan intan lainnya yang ada di dunia.

“Bohong juga. Itu salah kaprah semua,” tutur Guntur.

Guntur bercerita pernah ke melihat Bank Swiss secara langsung. Menurutnya, tempat penyimpanan di bank tersebut kecil dan tidak akan muat jika menampung 57 ton emas.

“Sekarang katanya banknya emasnya berton-ton. Pikir saja, kalau emas berton-ton disimpan di Bank di Swiss, yang saya sendiri pernah ke sana, itu ruang penyimpanan uang di Swiss itu enggak akan muat mau diisi emas segitu banyak. Jadi saya pikir ini bohong semua ini,” kata Guntur.

Tidak hanya itu, Guntur juga meluruskan salah kaprah mengenai Istana Batutulis di Bogor. Ia menegaskan bahwa lokasi tersebut bukan istana, namun rumah yang diberikan konglomerat Indonesia untuk Sukarno yang tidak memiliki rumah.

Berita Lainnya:
Kubu Rido Ngotot Pilkada Dua Putaran, Begini Respons Pram

“Nah atas inisiatif banyak Pak, Bapak Hamengkubuwono IX, itu mempunyai ide mengumpulkan kalau sekarang konglomerat Indonesia untuk urunan membuatkan Bung Karno sebuah rumah, dan rumah itu sekarang sudah jadi di mana disebutkan rumah itu terkenal sebagai rumah Batutulis,” kata Guntur.

“Dan oleh Bung Karno rumah itu diberi nama Himpuri Bimasakti,” tuturnya.

Namun menurut Guntur, salah kaprah ini sudah telanjur berbuntut panjang. Rumah Sukarno ini sering disalahartikan sebagai bagian dari istana kepresidenan yang merupakan aset Sekretariat Negara.

“Tapi celakanya, orang orang awam kita ini, apalagi yang pengamat sosial Politik itu menganggap rumah Batutulis itu Istana. Istana yang termasuk jajaran Kementerian Sekretariat Negara,” kata Guntur.

“Padahal tidak sama sekali. Bukan (Istana). Rumah Batutulis,” tegas Guntur.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya