NASIONAL
NASIONAL

Wapres Kunjungi Bayi Bernama Gibran di Kamp Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi seorang bayi yang diberi nama Gibran oleh orang tuanya saat menjadi pengungsi di Pos Pengungsian Kobasoma di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, 14 November 2024.Buah hati pasangan Katarina Kwuta (25) dan Paulus Tapun (35) itu lahir sehari sebelum kedatangan Wapres Gibran pada Rabu, pukul 01.00 Wita, di Puskesmas Lewolaga.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Bayi bernama lengkap Agustinus Gibran Raka Tapung itu ditempatkan dalam ruang kelas dan tidur di atas kasur ditutup dalam kelambu kecil.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Wapres Gibran usai melihat tenda pengungsian memasuki ruangan, lalu menjongkok melihat keadaan bayi disaksikan orang tua bayi dan petugas kesehatan.

Berita Lainnya:
Motif 33 Anggota TNI Serang Warga Deli Serdang hingga 1 Orang Tewas
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Senangnya jadi mamanya,” ujar warga yang menyaksikan Wapres Gibran mengunjungi bayi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Paulus Tapun kepada awak media mengaku senang dapat dikunjungi Wapres Gibran, terlebih dalam situasi yang sulit setelah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Bapak Gibran pesan jaga Gibran baik-baik,” ungkap Paulus Tapun menahan haru.

Wapres dalam kunjungan ke Kabupaten Flores Timur mengunjungi beberapa titik posko pengungsian diantaranya, Posko Pengungsian Konga, Kobasoma, Lewolaga dan Lewo Ingu.

Dalam rapat koordinasi usai melakukan kunjungan di Posko Pengungsian Kobasama, Wapres Gibran berpesan agar memperhatikan kelompok rentan yang berada di lokasi pengungsian karena terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berita Lainnya:
Pakar Hukum Sebut Penanganan Kasus Tom Lembong Bermasalah

“Mohon atensi khusus untuk ibu hamil, ibu menyusui, lansia, difabel dan anak-anak,” katanya.

Gibran juga meminta untuk memastikan agar kelompok rentan dan warga lainnya tidak terkena penyakit dalam pengungsian.

“Dipastikan tidak ada penyakit-penyakit yang muncul selama masa-masa pengungsian ini,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur terdapat sebanyak enam Pos Lapangan (Pos Lapangan) Pengungsian di daerah itu.

Hingga Kamis pukul 20.00 Wita, tercatat sebanyak 1.748 orang pengungsi di Poslap Konga, 759 orang pengungsi di Poslap Bokang, 1.641 orang pengungsi di Poslap Lewolaga, 1.091 orang pengungsi di Puslap Eputobi, 655 orang pengungsi di Poslap Kobasoma dan 365 orang pengungsi di Poslap Ile Gerong.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya