Selasa, 23/04/2024 - 14:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ucapan Sintong Panjaitan kepada Prabowo 37 Tahun Lalu Jadi Kenyataan, Apa Itu?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Dua kali Prabowo Subianto ‘bertarung’ dengan Joko Widodo di laga Pilpres, yakni pada periode 2014-2019 dan 2019-2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dua pertarungan itu juga Prabowo Subianto tak pernah memenangi pertarungannya dengan Jokowi. Namun pada kemenangan kedua Jokowi, sang presiden RI itu pun merangkul Prabowo untuk terlibat langsung di pemerintahannya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pada masa jabatan Jokowi di periode dua, Prabowo pun diberikan jabatan Menteri Pertahanan RI. Pengalaman Prabowo di dunia militer diduga kuat menjadi pertimbangan Jokowi untuk memberikan jabatan Menteri Pertahanan kepada Eks Danjen Kopassus tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden RI Joko Widodo (viva.co.id)

ADVERTISEMENTS

Kala itu, Prabowo resmi dilantik menjadi Menteri Pertahanan RI pada 23 Oktober 2019. Setelah resmi dilantik, Prabowo pun langsung tancap gas menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Nah, berbicara tentang Prabowo yang kini menjadi Menteri Pertahanan, siapa sangka di baliknya pernah ada kisah yang menarik. Adapun Prabowo Subianto ternyata pernah ‘disumpahi’ Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan.

Seperti apa kisahnya?

Ya, hal itu tertuang pada buku “Perjalanan Seorang Prajurit, Para Komando, Sintong Panjaitan” karya Hendro Subroto. Pada buku tersebut dikisahkan, semua berawal dari hubungan Prabowo yang memburuk dengan Sintong Panjaitan ketika masih sama-sama aktif di militer, tepatnya pada 5 Mei 1985. 

Berita Lainnya:
Mahkamah Konstitusi Tolak Seluruh Gugatan Pilpres Anies-Cak Imin

Adapun Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan kala itu sudah menjabat sebagai Komandan Kopassandha tetapi belum dilantik.

Saat itu, Kolonel Bambang Sumbodo, Asisten 3/Personel, melaporkan bahwa seharusnya Prabowo Subianto selaku WAkil Komandan Detasemen-81/Antiteror sudah pindah dari Kopassandha ke Kostrad berdasarkan surat perintah KSAD yang sudah lama diterimanya.

Kala itu, Sintong Panjaitan terkejut setelah sadar bahwa surat itu ditandatangani KSAD Jenderal TNI Rudini pada saat Brigjen TNI Wismoyo Arismunandar menjabat sebagai Komandan Kopassandha.

“Mengapa Prabowo belum dipndahkan ke Kostrad oleh Pak Wismoyo Arismunandar?” tanya Sintong Panjaitan kepada Kolonel Bambang, seperti tertuang dalam narasi buku yang ditulis Hendro Subroto tersebut.

Sebagai tindak lanjut, Sintong Panjaitan memerintahkan asisten personel untuk membuat surat perintah pemindahan Prabowo dari Kopassandha ke Kostrad. Adapun Sintong Panjaitan langsung menandatanganinya.

Kepada penulis, Sintong Panjaitan mengatakan, ia tidak tahu-menahu tentang awal mula pemindahan Prabowo, karena pada waktu itu iabaru pindah dari Pusdik Kopassandha di Batujajar, Bandung Barat, ke Mako Cijantung, Jakarta.

Dasar pemindahan Prabowo yang dilakukan oleh Sintong Panjaitan, semata melaksanakan surat perintah KSAD yang sudah lama disimpan di arsip asistern personel Kopassandha. Jabatan Prabowo pada waktu itu adalah Wakil Komandan Detasemen-81/Antiteror yang bukan merupakan jabatan teras dalam jajaran Kopassandha.

Berita Lainnya:
Pengamat: Pujian Prabowo Bukti Pengakuan dan Kontribusi Golkar

Seharusnya setelah menerima surat perintah pemindahan, Prabowo cukup melapor kepada atasannya langsung, kala itu atasan Prabowo adalah Letkol Luhut Panjaitan.

Menurut prosedur yang berlaku, mereka yang dapat melakukan corps report kepada Komandan Kopassandha setelah menerima surat perintah pemindahan ialah para asisten, komandan grup, komandan detasemen, dan kepala dinas. Namun, kala itu, Prabowo tetap bersikukuh meminta waktu untuk corps report.

Meskipun sebenarnya hal tersebut berlawanan dengan prosedur.

Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan Terima Prabowo

Pada waktu itu, Sintong Panjaitan pun menerima Prabowo di ruang kerjanya. Ketika bertemu Sintong Panjaitan, Prabowo langsung bertanya mengapa ia dipindahkan dari Kopassandha ke Kostrad.

Dalam sejarah Korps Baret Merah, belum pernah terjadi seorang anggota menanyakan kepada atasan mengapa ia dipindahkan.

Menurut Sintong Panjaitan, di kalangan Korps Baret Merah, komandan sangat disegani oleh anak buahnya. Tidak seorang pun yang berani menanyakanmengapa ia dipindahkan.

“Kalau anak buah Prabowo berani menanyakan hal serupa padanya, ia pasti langsung dipecat pada saat itu juga oleh Prabowo. Lantas bagaimana dengan anggota Kopassandha yang dipindahkan ke Merauke? Pemindahan Prabowo ke Yonif 328/Raiders Kostrad, ibaratnya hanya pindah pagar saja,” kata Sintong Panjaitan.

x
ADVERTISEMENTS
1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi