ISLAM

Diplomasi Seni Islam, Kemenag Akan Selenggarakan Festival Istiqlal

image_pdfimage_print

JAKARTA – Setelah vakum selama tiga dekade, Kementerian Agama (Kemenag) berencana menghidupkan kembali Festival Istiqlal. Rencana ini dibahas Kemenag bersama penyelenggara Festival Istiqlal I dan II, serta Staf Khusus Menteri Agama Farid Saenong dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Road to Festival Istiqlal III” di Jakarta, Rabu (13/11/2024).

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Farid Saenong, menyebut pentingnya menghidupkan kembali Festival Istiqlal. Menurutnya, festival tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi event seni budaya yang besar, level internasional sebagai sarana diplomasi, yang dapat dinikmati lebih luas.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Festival Istiqlal ini (berpotensi) ditingkatkan menjadi event internasional seni budaya Islam Indonesia,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima HARIANACEH.co.id, Jumat (15/11/2024).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Farid juga menekankan pentingnya Festival Istiqlal diwarnai dengan budaya masyarakat Indonesia. Festival yang menunjukkan kondisi dan situasi batin kebudayaan Islam Indonesia yang memuat suara-suara kritis masyarakatnya.

Berita Lainnya:
Ciri - Ciri Kiamat Besar Menurut Islam Yang Wajib Diketahui
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Lebih lanjut, Farid berharap Festival Istiqlal dapat memengaruhi perkembangan seni budaya masyarakat Indonesia sendiri, terutama dalam membangkitkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal yang dipandu semangat modernitas. Tidak hanya itu, festival ini diharapkannya dapat menjadi wadah para seniman untuk mengekspresikan karya sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih menghargai kekayaan seni budaya yang beragam di Indonesia.

Mewakili Direktur Penerangan Agama Islam, Kasubdit Bina Penyuluh Agama Islam, Amirullah mengatakan, FGD ini menjadi langkah awal untuk mengumpulkan masukan dari para ahli yang pernah terlibat dalam penyelenggaraan Festival Istiqlal sebelumnya.

“Untuk menghidupkan kembali Festival Istiqlal, kami memfasilitasi diskusi dengan narasumber dari penyelenggara terdahulu,” ujar Amirullah.

“Festival ini penting untuk dihidupkan kembali sebagai wadah pelestarian dan inovasi seni-budaya Islam, juga untuk memperkuat diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional,” tambahnya.

Berita Lainnya:
Yayasan Fajar Diinul Islam dan Pengajian Humairah Kembali Donasi untuk Palestina

Festival Istiqlal digelar sebanyak dua kali, pada 1991 dan 1995. Festival ini menampilkan kekayaan budaya Islam Indonesia yang khas dan berfungsi sebagai simbol Islam di Asia Tenggara.

“Festival Istiqlal menggambarkan Islam yang hidup, mencerminkan nilai-nilai Islam khas Indonesia, sekaligus menjadi simpul kebudayaan Islam di Asia Tenggara atau Nusantara. Ini juga menjadi diplomasi budaya yang unik di dunia,” jelas Amirullah.

Festival Istiqlal akan tetap mempertahankan konsep yang menggabungkan seni-budaya tradisional dan modern, menjadikannya sebagai “rumah bersama” bagi beragam ekspresi budaya Islam, baik dari Indonesia maupun negara Islam lainnya.

“Festival ini akan menjadi payung besar bagi keberagaman dan ekspresi budaya Islam yang melintasi batas-batas wilayah, tak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara,” tutup Amirullah.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya