ACEH

Pj Ketua Dekranasda Minta Agam Inong Promosikan Potensi Aceh

image_print

BANDA ACEH – Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Safriati meminta seluruh peserta pemilihan Agam dan Inong Aceh dari seluruh kabupaten/kota untuk mempromosikan segala potensi yang dimiliki Aceh ke kancah nasional dan internasional. Menurutnya para peserta event tersebut merupakan dutanya segala potensi yang dimiliki Aceh.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

“Potensi Aceh sangat luar biasa, mulai dari pariwisata, kulinernya yang enak, dan juga kebudayaan,” kata Safriati saat menyampaikan arahan pada malam penobatan Agam dan Inong Aceh Tahun 2024, di Gedung AAC Dayan Dawood USK, Sabtu, (23/11/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Adapun Agam dan Inong Aceh 2024 yang terpilih adalah Agam Muhammad Faiz Alkirami asal Aceh Besar dan Inong Syarifah Qadriah asal Aceh Timur. Mereka terpilih dari 19 duta wisata kabupaten/kota yang berpartisipasi. Proses penobatan Agam Inong Aceh itu melewati tahapan yang panjang, mulai dari karantina untuk pemantapan materi hingga penilaitan bakat dan intelektualitas.

Berita Lainnya:
Provinsi Se-Indonesia Apreasiasi KONI Aceh
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Advertisements

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Lebih lanjut, Pj Ketua Dekranasda Aceh Safriati mengatakan, potensi Aceh masih perlu terus dipromosikan. Para Agam dan Inong diminta untuk rutin minimal seminggu sekali membuat konten tentang keunggulan Aceh dan mengunggahnya ke media sosial.

“Sekarang semua orang aktif di media sosial, melalui medsos ini segala informasi beredar dan dapat diakses siapa pun dari mana pun, karena itu Agam Inong bertanggungjawab mempromosikan wisata, ekonomi kreatif dan kebudayaan Aceh,” tutur Safriati.

Berita Lainnya:
Satpol PP dan WH Aceh Besar Tertibkan Bangunan Liar di Peukan Bada

Menurut Safriati, masih banyak orang di luar Aceh khususnya non muslim yang mempersepsikan Aceh sebagai daerah yang menakutkan dan tidak aman karena syariat Islam. Padahal, kata dia, syariat Islam di Aceh sangat menghargai dan mengayomi perbedaan. Oleh sebab itu, persoalan tersebut juga menjadi tugas Agam dan Inong Aceh untuk memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat luar.

“Aceh terbuka untuk seluruh agama dan seluruh masyarakat Indonesia,” kata istri Pj Gubernur Aceh itu. []


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya