BISNISEKONOMI

Indonesia Resmi Mulai Proses Gabung BRICS

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Gabungnya Indonesia dalam keanggotaan BRICS menjadi sebuah gebrakan baru di awal masa kepemimpinan RI, Presiden Prabowo Subianto.Menteri Luar Negeri RI, Sugiono yang hadir di KTT BRICS Rusia mewakili presiden, mengatakan bahwa Indonesia telah menyampaikan keinginannya bergabung dalam organisasi diplomatik internasional tersebut dan prosesnya sudah dimulai.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

“Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan Politik luar negeri bebas aktif,” ungkap Menlu dalam sebuah pernyataan yang dilihat redaksi pada Jumat, 25 Oktober 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Dia membantah stigma yang melihat bergabungnya suatu negara dalam BRICS sebagai sebuah keberpihakan. Menurut Sugiono, BRICS memiliki program yang selaras dengan Kabinet Merah Putih di antara terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan ataupun pemajuan sumber daya manusia.

Berita Lainnya:
Vladimir Putin: Rudal Rusia Lebih Kuat dari pada Misil Barat untuk Ukraina
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Selain itu, dikatakan Sugiono, lewat BRICS Indonesia ingin mengangkat kepentingan bersama negara-negara berkembang atau Global South.

“Kita lihat BRICS dapat menjadi kendaraan yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama Global South,” kata dia.

Berita Lainnya:
Pasar Kripto Menggila, Bitcoin Dijual Rp1,5 Miliar

Menlu menyebut komitmen konkret Indonesia dalam memajukan kerjasama sesama Global South akan dibuktikan dalam kunjungan Presiden Prabowo ke KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil bulan depan.

Tetapi Indonesia juga aktif menghadiri forum negara maju dengan kehadiran Menlu Sugiono ke pertemuan Tingkat Menlu kelompok negara maju G7 expanded session di Fiuggi, Italia.

“Hal ini menegaskan peran penting Indonesia sebagai bridge builder atau jembatan antara negara berkembang dan negara maju,” kata Menlu.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya